Selasa, 27 April 2010

Foto Santri Indigo


















Buat kenang-kenangan, para peserta santri indigo boleh download foto-foto ini.
READ MORE - Foto Santri Indigo
Sabtu, 24 Oktober 2009

Data Keadaan Santri Madrasah Diniyah

DATA KEADAAN SANTRI

Per 31 Oktober 2009


v TINGKAT IBTIDAIYAH

KELAS

Putra

Putri

JUMLAH


KELAS

Putra

Putri

JUMLAH

Shifir B 1

21

20

41


3 (Tiga) A

11

15

26

Shifir B 2

27

14

41


3 (Tiga) B

11

18

29

Shifir A 1

16

15

31


4 (Empat) A

8

11

19

Shifir A 2

17

14

31


4 (Empat) B

9

11

20

1 (Satu) A

12

13

25


5 (Lima) A

10

12

22

1 (Satu) B

13

12

25


5 (Lima) B

7

12

19

2 (Dua) A

10

16

26


6 (Enam) A

-

16

16

2 (Dua) B

12

18

30


6 (Enam) B

6

10

16

JUMLAH

128

122

250


JUMLAH

62

105

167


v TINGKAT TSANAWIYAH

KELAS

Putra

Putri

JUMLAH

1 (Satu)

16

7

23

2 (Dua)

9

8

17

3 (Tiga)

11

5

16

JUMLAH

36

20

56


v KESELURUHAN

TINGKAT

Putra

Putri

JUMLAH

IBTIDAIYAH

190

227

417

TSANAWIYAH

36

20

56

TOTAL

226

247

473


Purwokerto, 20 Oktober 2009

READ MORE - Data Keadaan Santri Madrasah Diniyah
Rabu, 07 Oktober 2009

Logo


Bingkai Luar Berupa Perisai
Pendidikan Al-Ittihaad berfungsi sebagai perisai, filter penyaring dan benteng pertahanan diri dari pengaruh luar sebagai dampak kemajuan teknologi dan pengaruh global dunia yang tidak sesuai dengan syariah Islam.

Kitab Terbuka
Mempelajari, menganalisa dan mendalami inti ajaran Islam dengan dasar kitab Suci al-Quran, al-Hadits, Ijma dan Qiyas, sesuai literatur standar yang merujuk pada kitab-kitab ulama salaf, berdasarkan jalan yang ditempuh (thoriqoh) Ahlussunah Wal Jamaah. Sifat terbuka, mengandung maksud tidak adanya upaya ekstrim untuk mengharuskan doktrin keyakinan bagi para santri. Perbedaan dijadikan sebagai perbandingan dalam kerangka menambah wawasan, memperluas cakrawala dan orientasi pemahaman hazanah Islam secara makro / luas.

Kubah dan Menara Masjid
Perwujudan dari jati diri muslim dengan tegaknya shalat lima waktu untuk mencegah diri dari perbuatan munkar serta mendidik untuk selalu berserah diri dihadapan Allah SWT. dengan menjadikan masjid sebagai centra dakwah.

Pena Berbulu dengan Tinta Bak
Menyerap ilmu dari para guru dengan berbagai media belajar, agar dapat memperlajar, memahami dan mengamalkan mengembangkan dalam kehidupan sehari-hari, yang muara akhir pencapai ilmu manfaat (naafi’an) dan ilmu yang bias diambil manfaat ( yuntafa’u bihi).

Burung Hantu dangan Sayap Terbentang
Mendidik manusia untuk banyak dzikir, tafakkur dan berfikir pada malam hari.

Tangan Memegang Obor yang Menyala
Ilmu yang diperoleh, diamalkan sebagai penerang jalan hidup bagi diri dan diajarkan terhadap masyarakat lingkungan sekitar menuju selamat dan bahagia di dunia dan di akhirat.
READ MORE - Logo

Struktur Organisasi

SUSUNAN PENGURUS YAYASAN AL ITTIHAAD

PASIR KIDUL PURWOKERTO BARAT

PERIODE 2004-2009

Badan Pembina

:

H. Moh. Anas Ma’mur

K. Ahmad Syarifudin

H. Kusnan


Badan Pengawas

:

Asdar Hidayat, S.Pd

Maemun MZ, Ama. Pd

Sabar Munanto, S.Ag

Rustanto, S.Ag, MM


Ketua

Wakil Kertua

:

:

KH. Drs. Mughnillabib, MSI

H. Moh. Yusuf


Sekretaris

Wakil Sekretaris

:

:

Drs. Nurudin, MM

Insanul Kamil Rosyid, S.Pd.


Bendahara

Wakil Bendahara

:

:

Hadi Sumarko

Shohib


Seksi - seksi




Seksi Pendidikan

:

1. Muntasir.

2. Amin Zuhdi, S.Pd.

3. Masykur

4. Ahmad Mustofa

5. Kholid

Seksi Sarpras

:

1. Ahmad Sukirno

2. Ahmad Sehan

3. Ghofar Ismail

4.Muhsinun

5. Arin Widura

6. Miftah

7. Sarno Hadi

8. Hamdi

Seksi Humas

:

1. Fauzan

2. Sunarto

3. Jumadi

Seksi Usaha

:

1. H. Amron Hasnan

2. Ahmad Subarjat

3. Samsul Ma’arif

4. Mughofir

5. Haryanto

6. Muntoif

7. Ahmad Khulaeli

8. Sudarso

9. Ahmad Mahasin

Seksi Pemberdayaan Wanita

:

1. Hj. Khomsah

2. Dra. Mu’miyati

3. Minhatul Mughis

4. Nurul Komari.ah, S.Ag

5. Makhsunah

6. Latifah

READ MORE - Struktur Organisasi
Selasa, 06 Oktober 2009

Sejarah

Di awal tahun 1958 seorang penduduk Desa Pasir Kidul waktu (itu masuk wilayah kecamatan Karanglewas) yang bernama Achmad Sa’dullah bin Majdi memutuskan mukim / menetap kembali di kampung halaman usai menuntut ilmu dari berbagai pondok pesantren salaf antara lain : PP. As-Suniyah (Sokaraja), PP. Tebuireng (Jombang), PP. Darul Hikmah (Bendo Pare, Kediri) dan masih banyak lagi pondok pesantren yang beliau singgahi.

Setelah istirahat beberapa waktu lamanya, kemudian terfikirlah oleh beliau untuk mengembangkan ilmu yang telah diperolehnya dari berbagai pondok pesantren tersebut, lalu mengajak beberapa sahabat satu desa yang telah mukim terlebih dahulu, yang juga Alumnus dari berbagai pondok pesantren antara lain Achmad Moendzir dan Achmad Moenir serta orang-orang terkemuka yang berdomisili di desanya guna musyawarah dan tukar pikir untuk mewujudkan adanya tempat pendidikan.

Akhirnya tercapailah kata sepakat untuk segera mendirikan Madrasah Diniyah. atau lebih lazim dikenal dalam masyarakat Pasir Kidul dengan istilah Sekolah Arab. Atas kesepakatan para ulama dan tokoh masyarakat, beliau KH. Achmad Sa’dullah Majdi ditunjuk sebagai pengelola dan motor berdirinya madrasah diniyah yang kemudian dinamakan Madrasah Salafiyah Al-Ittihaad Pasir Kidul.

Pada waktu itu sarana untuk belajar para santri, masih menempati sebuah mushola sederhana lagi kecil yang baru saja beliau dirikan. Setelah ada perkembangan jumlah santri, serta atas dorongan dan kehendak masyarakat sekitarnya, maka pada pada hari Rabu Pahing, 18 Nopember 1958 M. bertepatan 17 Jumadal Ula 1379 H. berdirilah sebuah madrasah yang berlokasi di sekitar rumah kediaman beliau di Jalan Achmad Zein Gang III Pasir Kidul (gang III ini sekarang bernama jalan KH. Achmad Sa’dullah Majdi).

Karena dipandang perlu mendirikan sarana guna meningkatkan kualitas pendidikan, maka masyarakat dengan ikhlas hati memberikan infaq bantuan yang dipergunakan untuk keperluan antara lain: 1). Usaha pembelian tanah kering dan 2). Bangunan madrasah atau tempat penunjang pendidikan lainnya.

Hingga pada tahap berikutnya, berdirilah berbagai tempat pendidikan, yakni :
a. Madrasah Salafiyah Al-Ittihaad tingkat Ibtidaiyah, tanggal 18 Nopember 1958.
b. Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihaad (MI), tanggal 1 Januari 1963.
c. Taman Kanak-kanak Al-Ittihaad (TK), tanggal 1 Agustus 1966
d. Madrasah Tsanawiyah Al-Ittihaad (MTs), tanggal 10 Agustus 1981.

Setahun kemudian beliau terkena musibah sakit, yang akhirnya wafat pada hari Ahad tanggal 19 September 1982, setelah dirawat di Rumah Sakit Umum Purwokerto. Beliau dimakamkan pada hari Senin, 20 September 1982 di maqbaroh Ali Yaasiin RT 02 / 3 Pasir Kidul.
READ MORE - Sejarah

Tujuan dan Motto

TUJUAN PENDIDIKAN AL - ITTIHAAD

Menghidupkan ilmu - ilmu agama.
Membantu pemerintah dalam mendidik putra - putri bangsa.
Menjaga kesehatan jasmani dan rohani bagi putra - putrid bangsa.
Menyebarkan ilmu-ilmu syariah berdasarkan jalan yang ditempuh (thoriqoh) ahlussunnah wal jama’ah.
Melestarikan/mengamalkan hukum-hukum syariah seoptimal mungkin.

M O T T O

“ Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyerukan kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung ” . Q.S. Ali Imron : 104.
READ MORE - Tujuan dan Motto